Rabu, 24 Agustus 2016

Teaching English For Kids

Cara mengajarkan bahasa Inggris kepada anak usia dini tentu tidaklah mudah. Bukan bakat dan mahalnya kursus yang mengukur keberhasilan berbahasa Inggris anak. Diperlukan tips dan trik khusus untuk mengajarkannya.

Bahasa Inggris, seperti kita ketahui bersama adalah bahasa internasional untuk menghubungkan komunikasi global dalam berbagai ruang dan waktu. Tidak bisa kita pungkiri kehadirannya membuat hampir semua orangtua memperkenalkan bahasa Inggris pada anak-anaknya bahkan di usia dini sekalipun. Ini terlihat pada hampir semua tontonan, bacaan, media komunikasi dan apapun disekitar kita menggunakan bahasa asing, mayoritas bahasa Inggris. Namun, di Indonesia bahasa Inggris belum menjadi bahasa kedua, karena itu masih digunakan sebagai bahasa asing sebagai penunjang belajar. Tapi, sekarang ini di tingkat Sekolah Dasar sudah ada kurikulum khusus untuk bahasa Inggris. Maka, bahasa Inggris untuk anak usia dini pun terus berkembang mengikuti perkembangan bahasa mereka di tingkat selanjutnya.

Banyak orangtua yang mengaku sudah pernah mengkursuskan anaknya tetapi masih belum menemukan hasil yang diinginkan. Mereka berpendapat bahwa bahasa Inggris yang dipelajari anaknya tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah atau menganggap anaknya tidak berbakat dalam bahasa Inggris. Biasanya mereka menginginkan proses yang cepat dan instan dalam belajar. Hal ini tidak benar sama sekali, karena bahasa Inggris membutuhkan waktu cukup lama untuk menguasai bahasa Inggris sepenuhnya. Para ahli pun sependapat bahwa tidak ada yang instan dalam belajar bahasa Inggris, karena mustahil bahasa Inggris dapat dikuasai secara cepat. Seperti kebanyakan iklan yang menjanjikan 3 jam atau 1 bulan mahir bahasa Inggris.

Berbeda dengan metode yang menanamkan persepsi bahwa bahasa Inggris sebagai life skill dan knowledge, metode ini mengutamakan long tem memory pada siswa didik. Ini biasanya diterapkan pada pengajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini. Ada beberapa cara mengajarkan bahasa Inggris kepada anak usia dini dengan konsep long term memory yang dicapai, yaitu:
1. Penuh kesabaran dalam mengajar kepada anak usia dini. Target pengajaran yang dimaksud tidak hanya kesabaran, tapi harus fun, fresh and simple. Karena anak-anak cepat sekali bosan dengan rutinitas yang monoton, maka suasana belajar dibuat senyaman dan semenarik mungkin, juga mudah difahami anak usia dini.
2. Selalu fokus pada input bukan melulu output. Proses belajar adalah waktu yang panjang bagi anak untuk menerima berbagai pelajaran, anak-anak semakin bertambah kekuatan masa belajarnya dengan pembiasaan dan konsistensi. Maka, hasil yang didapat akan lebih optimal dibandingkan dengan belajar cepat.
3. Mengajarkan pada anak sebanyak-banyak kosakata yang mudah mereka temukan di sekitarnya, seperti binatang, kendaraan, bentuk, makanan dan minuman, buah dan sayur, keluarga dan sebagainya.
4. Gunakan media sebagai penunjang belajar anak. Buatlah suasana belajar semakin aktif dan kreatif dengan memberikan media pembantu seperti papan permainan, flashcard, atau cd interaktif yang edukatif dan searah dengan proses pembelajaran.
5. Libatkan anak untuk mengasah kemampuan mereka dalam mendengar (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Bisa menggunakan metode story telling (membaca cerita) dan membiarkan anak memahami isi cerita sesuai bahasanya, lagu dan kegiatan circle time membantu meningkatkan memori belajar anak.
6. Ungkapan sehari-sehari dalam bahasa Inggris sangat efektif melatih kemampuan mereka, guru dapat mengucapkan setiap pertemuan sebagai pembiasaan seperti “Good Morning”, “How are you ?”, “Put your shoes ont the shelf”, “Sit down please!”, dan ungkapan lain yang berupa sapaan atau perintah sederhana.
7. Ulang-ulanglah setiap kalimat agar mereka dapat mengingat pada waktu yang cukup lama. Anak usia dini lebih cepat mengingat dibanding orang dewasa, mereka akan mengingat sesuatu yang terus menerus diulang dan menjadi kebiasaan. Anak usia dini membutuhkan proses pembelajaran yang praktis, diulang dan konsisten.
8. Tidak lupa memberikan mereka reward sebagai hadiah atas prestasi dan semangatnya dalam belajar, biasanya mereka akan tertarik dan termotivasi untuk sama dengan sesama temannya dengan sebuah apresiasi dan pujian, reward biasanya berupa stiker lucu, barang-barang atau makanan ringan.