Rabu, 22 Juni 2016

Apa itu Hypnoparenting

HYPNOPARENTING, APA ITU?

Beberapa tahun terakhir hypnoparenting sering menjadi bahan pembicaraan, terutama oleh orangtua yang beranggapan anaknya mempunyai masalah. Masalah tersebut bisa berupa anak yang susah makan, kecanduan game, malas belajar, membangkang, tidak percaya diri, mengompol dll.

Sebenarnya apa itu hypnoparenting? Hypnoparenting berasal dari dua kata hypnosis dan parenting, yaitu suatu metode memberikan sugesti positif (hypnosis) yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya berkaitan dengan perkembangan dan pendidikan anak.

Hipnosis dipercaya sangat efektif di aplikasikan pada anak-anak daripada orang dewasa. Hal ini disebabkan anak-anak memiliki imajinasi yang kuat dan membuatnya lebih mudah untuk mengakses alam bawah sadar serta membawa perubahan yang di inginkan.

Secara profesional hipnosis dilakukan oleh seorang terapis dengan tahapan-tahapan tertentu dalam melakukannya. Tetapi orang tua dapat melakukan sendiri di rumah dengan teknik yang mudah atau bahkan selama ini kita pernah melakukannya di rumah secara tidak sadar.

Hypnoparenting dilakukan pada saat anak berada pada gelombang pikiran alpha dan theta yaitu kondisi di mana anak dalam keadaan rileks dan fokus atau asyik pada sesuatu gambaran.

Pada waktu-waktu yang rileks Anda sebagai orang tua bisa menjalin komunikasi dengan anak tentang masalah yang dihadapi. Tunjukkan kasih sayang dan perhatian Anda sebagai orang tua. Dalam memberikan sugesti, pilihlah kata-kata positif dan keluarkan dengan lembut dan mendayu-dayu.

Dalam kondisi ini anak mudah menerima sugesti positif yang berguna untuk mengatasi anak yang “bermasalah” atau memberikan sugesti yang berguna untuk tumbuh perkembangan anak.

Contoh dari sugesti positif adalah,”Anak pintar pipisnya di kamar mandi” atau “Sebentar lagi kamu akan bosan sekali main game”.

Kata-kata positif yang diucapkan dengan intonasi yang rendah akan ditangkap pikiran bawah sadar anak sebagai kesan positif. Berbeda dengan metode memberitahu anak dengan nada tinggi bahkan membentak, menurut para ahli membentak akan menimbulkan rasa trauma dan dendam.

Perlihatkan bahasa tubuh yang menunjukkan ketulusan dan perhatian dengan cara menatap sang buah hati kala berdialog, menyentuh, mengelus dan mendekapnya dengan kasih sayang.

Teknik hypnoparenting membutuhkan konsistensi dan kesabaran orang tua dalam menerapkannya. Selain itu keberhasilan hypnoparenting sangat ditentukan oleh lingkungan sekitar serta komitmen orang tua berkaitan dengan sugesti yang diberikan kepada anak.

sumber: http://id.theasianparent.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar