Rabu, 22 Juni 2016

Mendisiplinkan Anak dengan Tekhnik JAM DINDING dan BROKEN RECORD

MENDISIPLINKAN ANAK DENGAN 'TEKNIK JAM DINDING' & 'TEKNIK BROKEN RECORD'

(Diambil dari linimasa twitter @AnnaSurtiNina pada tanggal 7 Agustus 2012)

1. Beberapa hari yang lalu saya kultwit tentang ‪#‎teknikdisiplin‬, isinya adalah 'teknik kalender'. Terus saya gaptek untuk chirp itu hahaha. Lanjutin dulu aja ah..

2.Sekarang tentang 'teknik jam dinding'. Teknik ini cukup enak buat anak usia sekitar 1.5 tahun ke atas, yang udah maunya mandiri lah.

3. 'Teknik jam dinding' biasanya cocok buat meminta anak melakukan sesuatu dalam hitungan sekian menit / jam ke depan.

4. Contoh: minta anak beresin mainan, tentukan waktu main di luar rumah, kapan mulai belajar, akan segera pergi, waktu nunggu, dll.

5. Seperti 'teknik kalender', tentunya perlu dikenalkan dulu cara kerja jam. Akan lebih baik pake jam dengan jarum dibanding digital.

6. Jelasin dulu angka-angkanya, ajarin baca angka, boleh berdasarkan letak angka di jam (12 = atas) atau berdasarkan bentuk angkanya.

7. Jelasin juga gimana cara kerja jarum jam: jarum panjang berjalan lkebih cepet dibanding jarum pendek.

8. Biasanya untuk anak akan lebih mudah kalau pake jarum panjang, karena lebih cepet, hitungan menit aja. Ngajarin sabar itu bertahap kan.

9. Contoh: kapan mulai beresin mainan. Ketika mulai main, maka kasi tau anak sekarang jarum panjang lagi tunjuk angka berapa. Buat....

10. ...kesepakatan sampai jarum panjang di angka berapa anak bebas main, di angka berapa mulai beresin mainan. Beri tahu anak...

11. ...bahwa saat ini dia BEBAS bermain sampai jarum panjang di angka tersebut. Setiap 5 / 10 menit, ingatkan bahwa dia BEBAS main.

12. Kalau hampir waktunya, ingatkan anak bahwa 'jarum panjang hampir ke angka...' supaya dia siap mental untuk selesai. Ingatkan beberapa kali.

13. Ketika sudah beberapa menit sebelum waktu tersebut, duduklah di sebelahnya sambil ikut main, juga ingatkan sebentar lagi waktu beresin mainan.

14. Ketika waktunya tiba, lagi-lagi JREEEENNNG 'yuk kita beresin mainan, kan jarum panjang udah tunjuk angka...' Langsung dekatkan...

15. ...kotak mainan supaya mainan bisa segera dimasukkan ke sana. Temani ya, boleh juga dibantu dikit-dikit, tapi jangan banyak-banyak.

16. Anak protes? Ingatkan bahwa sudah waktu yang dijanjikan. Biasanya kalau ini dibiasakan dari sekitar usia 1.5 tahun, anak jadi lebih gampang diatur.

17. Kalau baru dibiasakan dari sekitar 4 tahunan, memang akan lebih sulit, tapi tetep bisa, asalkan orangtua lebih tegas, lebih sabar, lebih konsisten.

18. Penerapannya ke cara-cara lain yang di awal disebutin, udah bisa kan? Bikin suasana yang asyik, dijamin anaknya mau nurut.

19. Satu teknik lagi deh 'teknik kaset rusak'. Eh udah gak ada kaset ya? CD deh hihihi... *nawar*. Aslinya: 'broken record'

20. Ini cukup enak dilakukan untuk anak 4 tahun ke atas saat kita lagi gak ada energi untuk berdebat sementara anak terus usaha membangkang.

21. Broken record ini caranya adalah mengulang-ulang kalimat yang sama / mirip, apa pun yang dikatakan oleh anak.

22. Broken record cukup enak dilakukan ketika anak diminta tidur, beresin mainan, selesaikan makan, dll.

23. Caranya: tentukan kalimat positif apa yang mau diucapkan, ucapkan berulang dengan intonasi rendah tanpa marah, tak usah berdebat.

24. Contoh: Mama - Ayo tidur Nak. Anak - aku msh mau main. M - Ayo tidur. A - tp aku blm ngantuk. M - ayo tidur. dst.

25. Apa pun yang dikatakan anak, kita ulangi aja kata-kata kita. Ingat, intonasi terus rendah, jangan naik karena marah. Ketika udah dikatakan...

26. ...berulang kali biasanya anak sebel, jadi tau bahwa apa pun yang dia katakan, orangtuanya akan tetep konsisten, jadi dia akan nurut.

27. Perlu diwaspadai bahwa untuk teknik broken record, sebetulnya anak nurut agak terpaksa (tapi nurut!). Jadi gak usah terlalu sering...

28. ...kombinasikan dengan teknik-teknik lain, & kudu dinetralisir kekesalannya dengan komunikasi lembut penuh cinta setelahnya.

29. Teknik lain misalnya ‪#‎tokensystem‬, dulu pernah saya share *tapi belum di-
chirp hihihi* Masih ada lagi yang 'ignoring' dll. Banyak!

30. Yang baik sebetulnya pake senyum, bukan pake marah. Justru kalau pake marah, biasanya menggagalkan proses disiplin yang dibentuk.

31. Marah & hukuman adalah yang paling akhir dilakukan, ketika teknik-teknik lain tidak berhasil. Padahal teknik-teknik lain dilakukan dengan perlahan kan.

32. Jadi emang intinya sih SABAR *nyengir lebar banget*. Gak ada yang bisa instan kalau mendidik anak, semua ada prosesnya.

33. Jika kita tau berbagai teknik, maka bisa kayak saya (tapi jangan jadiin saya idola ya hihihi), sampe anak 4 tahun, gak pernah marah tapi anak nurut.

34. Setelah anak sekitar 4 tahun, emang anaknya udah badung, perkembangannya emang gitu, jadi marah bisa jadi 1 strategi tepat, tapi tidak sebelumnya.

35. Itu dulu ya sharingnya tentang #teknikdisiplin. Moga-moga berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar