Rabu, 22 Juni 2016

Tepat Memilih Video Games Untuk Anak

TEPAT MEMILIH VIDEO GAMES UNTUK ANAK

Video game mampu menyihir anak hingga terlena dan lupa waktu. Namun sebenarnya, video games memiliki sisi baik dan buruk yang perlu menjadi catatan orangtua.

SISI POSITIF VIDEO GAMES

1. CERDAS BERBAHASA
Konsentrasi anak saat bermain game terjadi saat gelombang alfa pada otak berjalan aktif sehingga membuat informasi lebih mudah terserap. Akibatnya, perbendaharaan kata-kata yang ia tangkap dalam video games akan lebih mudah diingat oleh anak.

2. CERDAS SPASIAL
Kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk penalaran abstrak. Pada anak usia 3-4 tahun yang aktif menggunakan komputer disertai aktivitas pendukung lainnya akan memperoleh peningatan signifikan dalam berpikir abstrak serta mampu menyelesaikan masalah dengan strategi.

3. CERDAS LOGIKA DAN MATEMATIKA
Ada tiga hal yang anak pelajari saat bermain games, yaitu memecahkan masalah dan kemampuan untuk meresponnya, memahami pola permasalahan dan wawasan pengetahuannya berkembang. Saat bermain games anak akan diminta untuk mengikuti instruksi dan jalan cerita games serta menggunakan logika untuk menyelesaikan permainan. Video games juga mengajarkan anak konsep matematika, seperti puluhan, ratusan, ribuan. Dia juga belajar konsep operasional seperti penambahan, pengurangan, besar-kecil, serta kali lipat.

4. CERDAS MUSIK
Musik dan video games tidak pernah terpisahkan. Setiap games biasanya diiringi musik tertentu dengan ketukan yang memberi semangat. Untuk anak-anak yang memang punya bakat musik akan memperhatikan hal tersebut. Selain itu, saat bermain games biasanya ada bunyi-bunyian seperti “cring-cring” suara koin berjatuhan saat dapat poin, suara fanfare saat memenangkan satu level atau “tetot” saat ada yang salah. Bunyi-bunyian seperti ini mengajarkan anak tentang ekspresi!

5. CERDAS INTRAPERSONAL
Saat bermain video games jarang ada yang bisa langsung menyelesaikan semua level permainan dalam percobaan pertama. Biasanya semakin sulit level permainan, perlu beberapa kali mencoba sebelum akhirnya bisa naik ke level selanjutnya. Hal tersebut menumbuhkan perasaan kompetitif untuk terus bisa naik ke level permainan selanjutnya. Selain itu, anak jadi termotivasi untuk menyelesaikan tantangan games tersebut.

SISI NEGATIF VIDEO GAMES

1. MENURUNKAN CERDAS INTERPERSONAL
Video games bisa menghipnotis anak untuk mengacuhkan dunia sekitar jika sedang asyik bermain, padahal anak perlu bersosialisasi dengan orang lain.

2. MENURUNKAN CERDAS NATURALIS
Saat bermain games, mata anak terpaku pada layar monitor saja sehingga hanya berkutat di dalam rumah saja dan melewatkan pemandangan di luar rumah. Meski games yang dia mainkan menampilkan pemandangan alam, anak tidak merasakannya langsung. Dia tidak tahu seperti apa wangi bunga atau tekstur kulit pohon yang kasar.

3. MENURUNKAN CERDAS KINESTETIS
Terlalu banyak bermain video games anak bisa jadi pemalas karena terus duduk di depan layar monitor. Sebuah penelitian menemukan hubungan antara lamanya permainan video games bisa meningkatkan risiko anak obesitas.

PEMILIHAN VIDEO GAMES YANG TEPAT

Video game tidak semua buruk. Jika dimainkan secara proporsional, video games bukan barang berbahaya. Permainan ini malah memiliki sejumlah manfaat positif untuk mendukung proses tumbuh kembang anak. Yang berbahaya, banyak orangtua belum menyadari bahwa jika anak main games tanpa dikontrol, mereka terancam kecanduan.

Cukup banyak games bagus, yang bisa mengajarkan anak cara menyelesaikan masalah, memiliki strategi dalam bertindak, merencanakan tindakan dan melatih koordinasi mata-tangan. Setelah tahu bagaimana melindungi anak dari ancaman kecanduan games, sekarang, yuk, pilih games yang tepat!

1. Pilih yang sesuai dengan kemampuan anak, tahapan perkembangan, dan memiliki tingkatan permainan sehingga anak menguasai permainan secara bertahap, dari mudah hingga sulit.

2. Cari yang memberi anak kesempatan untuk membuat keputusan dan mengekspresikan kesukaannya. Misalnya, anak bisa menentukan bentuk, warna sampai pakaian yang dikenakan oleh karakter tokoh. Hal ini juga mengembangkan kemandirian dan kontrol diri.

3. Bisa dimainkan beberapa pemain sekaligus. Saat bermain bersama, ciptakan interaksi, misalnya dengan menanyakan apa yang ia pelajari dari permainan dan bagaimana perasaannya ketika menang atau kalah.

4. Tidak menampilkan kekerasan, baik tindakan atau perkataan, tidak menampilkan stereotipe terhadap golongan tertentu, misalnya penjahat selalu orang kulit hitam, dan lain-lain. Coba dulu suatu permainan sebelum memberinya pada anak.

sumber: www.ayahbunda.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar