Selasa, 10 Mei 2016

Dampak Pengajaran Bahasa Inggris

Dampak Pengajaran Bahasa Inggris yang tak Relevan
Kursus bahasa Inggris menjamur sebagai akibat dari kepincangan pembelajaran di sekolah konvensional. Bahasa Inggris kemudian menjadi barang mahal dan bisnis segar mengingat bahasa Inggris menjadi kebutuhan utama untuk diterima dunia.

Dalam konteks ini, penulis hanya ingin menyampaikan betapa pentingnya keseimbangan antara muatan lokal (pelajaran kedaerahan), sebagai cikal bakal lahirnya bangsa Indonesia, dengan pendidikan bahasa baik itu bahasa Indonesia maupun bahasa asing saat ini. Kita tidak mungkin menolak arus modernisasi demi sebuah perubahan.

Tidak adanya keharusan belajar bahasa Inggris di sekolah dasar tentu menjadi sebuah kepincangan. Tanpa pengajaran alphabet di tingkat dasar, anak didik lalu di minta untuk merangkai kalimat di tingkat menengah. Terjadi ketimpangan dan kebingungan-kebingungan. Sehingga secara terpola, membentuk persepsi negatif yang menyebutkan pelajaran bahasa Inggris tidak menyenangkan.

Pendidikan yang seharusnya menyenangkan menjadi tidak menarik karena tidak adanya pengetahuan mendasar yang ditanamkan di tingkat dasar. Bahasa kembali terikat dalam satu konteks menjemukan. Bahasa daerah di anggap kampungan, bahasa Indonesia disepelekan, sementara bahasa asing dikacaukan dengan kata “susah”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar